Influenza, atau flu, adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus influenza dan menyerang sistem pernapasan, termasuk hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Virus ini sangat menular dan dapat menyebar melalui droplet (percikan air liur) yang keluar saat seseorang batuk, bersin, atau berbicara. Influenza sering kali disalahartikan sebagai flu biasa, padahal penyakit ini bisa lebih serius, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, ibu hamil, dan orang dengan penyakit kronis. Infeksi influenza dapat menyebabkan gejala yang lebih parah dibandingkan dengan flu biasa, seperti demam tinggi, nyeri otot, dan kelelahan yang ekstrem. http://anzac100.nzherald.co.nz/
Virus influenza terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu Influenza A, B, C, dan D. Dari keempat jenis tersebut, Influenza A dan B adalah yang paling sering menyebabkan wabah musiman pada manusia. Influenza A memiliki subtipe berdasarkan protein yang ada di permukaannya, seperti H1N1 dan H3N2, yang sering menjadi penyebab epidemi global. Sementara itu, Influenza B biasanya hanya menyerang manusia dan menyebabkan gejala yang tidak seberat Influenza A. Influenza C lebih jarang ditemukan dan biasanya hanya menyebabkan infeksi ringan, sedangkan Influenza D lebih sering menyerang hewan ternak dan tidak dianggap sebagai ancaman bagi manusia.
Salah satu karakteristik unik dari virus influenza adalah kemampuannya untuk bermutasi dengan cepat. Mutasi ini menyebabkan perubahan pada struktur virus, sehingga sistem kekebalan tubuh sulit mengenali dan melawannya. Oleh karena itu, vaksin influenza harus diperbarui setiap tahun untuk menyesuaikan dengan strain virus yang paling dominan pada musim flu tertentu. Inilah alasan mengapa seseorang tetap bisa terkena flu meskipun pernah terinfeksi sebelumnya, karena virus yang menyerang mungkin telah mengalami perubahan genetik.
Gejala influenza dapat muncul secara tiba-tiba dan sering kali lebih parah dibandingkan dengan pilek biasa. Gejala umum meliputi demam tinggi, batuk kering, sakit tenggorokan, nyeri otot, sakit kepala, dan kelelahan. Beberapa orang juga mengalami hidung tersumbat atau pilek, meskipun ini lebih sering terjadi pada pilek biasa dibandingkan dengan influenza. Pada kasus yang lebih parah, influenza dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, infeksi telinga, bronkitis, bahkan memperburuk kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, seperti asma atau penyakit jantung.
Pencegahan influenza dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk vaksinasi tahunan yang direkomendasikan oleh para ahli kesehatan. Selain vaksinasi, menjaga kebersihan diri dengan sering mencuci tangan, menutup mulut saat batuk atau bersin, serta menghindari kontak dekat dengan orang yang sedang sakit juga sangat penting dalam mencegah penyebaran virus. Mengonsumsi makanan bergizi, cukup istirahat, dan rutin berolahraga juga dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh agar lebih tahan terhadap infeksi virus influenza. https://reports.sonia.utah.edu/
Meskipun influenza umumnya dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari hingga dua minggu, penting untuk mengenali tanda-tanda bahaya yang memerlukan perhatian medis segera. Jika seseorang mengalami kesulitan bernapas, nyeri dada, kebingungan, atau gejala yang memburuk setelah membaik, maka sebaiknya segera mencari bantuan medis. Bagi kelompok rentan, seperti lansia dan orang dengan sistem imun lemah, influenza dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, kesadaran akan pentingnya pencegahan dan penanganan influenza sangat diperlukan untuk mengurangi dampak dari penyakit ini.
4o